Daily Reflection: Makna Sebuah Usaha

 

Gambar 1. Berusaha (Sumber: Hipwee.com)

"Yang saya lakukan mungkin saja sia-sia, tapi setidaknya saya melakukan hal yang benar"

Serambi Falsafah - Begitulah yang dikatakan seekor burung kenari ketika ditanya oleh seekor singa tentang mengapa ia berusaha memadamkan hutan mereka yang terbakar, sedang menurut hewan lain apa yang dilakukan burung itu hanyalah sia-sia belaka.

Dari penggalan cerita itu kita akan dibuat bingung dengan pilihan mana yang lebih bijaksana, tapi jujur saja, saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh singa dan hewan lainnya, ketika hutan yang luas dilahap oleh api yang begitu ganasnya, dan burung kenari bekerja sendirian bolak-balik mengambil air dengan sepucuk daun, maka hal itu hanya akan menjadi sia-sia dan tidak berguna. Tetapi disisi lain, saya juga tidak mampu untuk menyangkal pemikiran si burung, bahwa apa yang dilakukannya memang bukanlah kesalahan, tak ada yang salah dengan ia mencoba memadamkan rumahnya yang terbakar. Sebab, memang ada saatnya kita harus mencoba terlebih dahulu, dan itu berlaku untuk segala aspek yang menjadi visi dan keinginan kita dalam menjalani hidup yang katanya penuh dengan lelucon ini.

Seperti yang kita rasakan, bahwa dalam keseharian, adakalanya kita dihadapkan dengan sesuatu yang menantang dan beresiko besar, atau permasalahan yang membuat diri tidak nyaman, hal ini tidak dapat dipungkiri. Merasa tidak percaya diri dan yakin ketika ditunjuk menjadi penanggung jawab suatu acara dan kemudian menolaknya tanpa mencoba hanya karena alasan tadi, merasa tidak yakin dengan pemikirian kita ketika disuruh berbicara oleh dosen, sehingga akhirnya kita dianggap bodoh karena tidak berbicara sama sekali. Kemungkinan besar setiap orang pernah melakukan kesalahan kecil itu. Namun perlu diingat, bahwa sesuatu yang kita lakukan akan mempengaruhi kebiasaan, dan kebiasaan akan mempengaruhi kehidupan. Poin pentingnya adalah kesempatan yang sama tidak datang dua kali, itulah kenapa lebih baik mencoba adalah lebih baik daripada tidak sama sekali.


Ada kalimat yang cocok dikatakan saat ini, "Jangan menyerah sebelum bertanding"

Entah pemikiran atau perkataan siapa, tapi kalimat itu selalu terdengar merdu di mana-mana, dan cocok bagi setiap orang. Siapapun itu pasti tahu, atau minimalnya pernah mendengar dari sinetron yang ditonton dilayar televisi. Kalimat "jangan menyerah sebelum bertanding" memberikan pemahaman kepada kita bahwa hasil akhir sesuatu tidak ada yang bisa mengetahuinya kecuali Tuhan, bayangan ketakutan akan kegagalan di masa mendatang menyebabkan seseorang pesimis dan mengurungkan niat untuk mencoba, padahal untuk mengetahui hasil akhir sesuatu adalah dengan melakukan sesuatu itu sendiri. Tidak ada yang salah dengan kegagalan, tapi salah jika tidak mencoba sama sekali. Sebagai contoh, seperti yang kita tahu, banyak ilmuwan yang berhasil membuat keajaiban setelah banyak percobaan dan kegagalan, tapi mereka tidak menyerah dan menghasilkan fasilitas bagi manusia. Diantaranya Thomas Alva Edison yang telah menghabiskan sekitar 6.000 bahan saat melakukan uji coba membuat lampu pijar. Akhirnya setelah kurun waktu 2 tahun, setelah melakukan seribu kali percobaan kurang lebih, pada 1.879 lahirlah lampu pijar yang menyala pertama kali selama 40 jam.

Dari sana kita kemudian tahu dan sepakat dengan apa yang dilakukan burung kenari, bahwa apa yang dilakukan burung kenari bukanlah hal yang konyol. Apalagi jika hewan atau penduduk lain memiliki pemikiran yang sama dan bergotong royong mengambil air untuk memadamkan api, bukan suatu kemustahilan hutan mereka akan terselamatkan. Yang menjadi kesalahan hewan lain hanyalah melewatkan kesempatan sehingga rumah mereka tidak terselamatkan.

Hal ini yang perlu dibenahi dalam diri kita sendiri, bahwa apapun itu, demi kebaikan, tak ada yang sia-sia dengan percobaan pertama, langkah kedua, dan begitupun seterusnya. Sebab, jikapun tak berhasil, ada hal lain yang kita dapat, yaitu pelajaran.

 

Penulis

Siti Nuryani, Ia adalah seorang Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sejauh ini aktif bergiat di Komunitas Fatimiyah yang konsen di bidang kajian Feminisme.

Post a Comment

Previous Post Next Post