Gambar 12.1 Sehimpun Sajak Rizki Mohammad: Kenangan |
Kenangan
Dari
sekian suara
Yang
pernah bersemayam
Di
gendang telingaku
Hanya
cianjuran
Yang
selalu membawaku
Pada
ingatan lampau
Sebuah
ingatan yang datang dari jauh
seperti
cakrawala dan lautan di hari renta
yang
terpisah segaris tipis
Ia
hadir seakan bisa disentuh
tapi
tak sedikitpun bisa direngkuh.
Subang,
28 Juni 2021
Kenangan
II
Ada
yang datang
Saat
siang berganti ke petang
Bahkan
saat segurat cahaya
Di
ujung timur siap menjelma hari;
Keheningan
yang sepi
Ingatan
yang sunyi
Keduanya
menyatu
Bersama
angin
Saat
menyentuh relung hati
Menarik
setiap suara, rupa, dan kata
Yang
telah lama hilang
Pada
putaran waktu yang bisu
Subang,
30 Juni 2021
Tafsir
Apa
yang kau tangkap?
Dari
roda waktu
Yang
terus mengajakmu berpacu
Kesunyian
yang riuh
Atau
kebisingan yang sepi
Pada
akhirnya tak perlu kata
Langkah
panjang yang kau ayunkan
Dan
peluh dingin yang kau cucurkan
Menjadi
bahasa
bahwa
angin akan berhembus
sejauh
angan yang terumus
Cibiru,
30 Juni 2021
Gambar 12.2 Sehimpun Sajak Rizki Mohammad: Kenangan |
Membaca
Ada
suara yang hadir
Dan
dunia menjadi hening
Saat
lembar itu kubuka
Sejauh
mataku berjalan
Menelusuri
deret kata
Beribu
makna
berteriak
dan meronta
Berharap
ingin dibangkitkan
Dari
kuburannya
Cibiru,
30 Juni 2021
Majnun
Lelaki
itu menggali kuburnya sendiri
Saat
ia dengan lantang berucap
"Aku
adalah si Majnun"
Sebab
takdir yang hinggap di hidupnya
Tak
seindah tembang ibu
Yang
melelapkan tidur
Pada
masa kecil dulu
Cibiru,
1 July 2021
(Ke)lapar(an)
Di
emperan
Dua
pasang mata
pada
dua pasang tubuh
Saling
menatap
Mencoba
menafsirkan
Bunyi
gendang bertalu-talu
Pada
perut yang sudah tiga hari
Tak
disinggahi
"Sejak
kapan lumbungmu
jadi
arena defile?".
Tanya
yang satu
"Sejak
Tuhan melempar dadu
di
masa yang lalu"
Jawab
yang satu
Cibiru,
1 Juli 2021