Sehimpun Sajak Isbedy Stiawan ZS: Amsal



AMSAL

 

kuburan melompong! tanah

hanya menyisakan wangi

tubuh suci, sesudah naik

(diangkat?) lalu awan

berarak; membungkus diri

 

dekat bukit. di luar kota

berjarak 2.ooo langkah

di tanah berbatu. tak ada

orang mati, liang kosong

 

sampai padaku gemuruh

duka? ah tak, sukacita

- pesta anggur -

tapi, di mana umurku

kau simpan rapi?

 

kematian

lalu

kebangkitan

 

: kuburan kosong!

 

Lampung 2022

 

SEBILAH WAKTU

 

aku hanya sebilah waktu

menebas angka demi angka

dari takaran usia; bulan

memanjang, derapku dipangkas

 

sebilah tunjuk. melingkari

angkaangka. menyisakan kenangan;

segala ingatan - dulu atau baru lalu

pernah lalu dilupakan

 

kecuali secuil -di dalam obituarimu,

tak lebih sebagai salam- bahwa

kau + aku pernah berjabatan

     ataupun bercakarcakaran

 

sebilah waktu. pelanpelan mengiris

buah apel di meja perjamuan

sejak siang hingga kelam

-hanya mengiris setipis setipis-

 

2022

 

KEPADA KAWAN

 

pada kawan yang tiba terlambat

tetap katakan selamat

karena ia tak tahu waktu untuk

sampai lebih dulu atau urung datang

 

lalu pada teman yang dulu memilih kursi

di depan karena datang lebih cepat,

ulurkan tanganmu; waktu tak akan ingkar

kecuali yang abai memgeja detak jam

 

dan kepada kawan yang tak datang

walau sudah menyiapkan waktu pertemuan

sebutkan: masih ada hari selagi waktu

menunjukkan angka padanya

 

     -selagi ada waktu yang selalu

                         mengingatkan,

       agar tak telat dan ingat

                                perjamuan-

 

Lampung, 2021-2022

 

KITA KAJI SEGALA AJI

 

baca, lalu kaji

yang datang

atau kita terima

yang rahasia

yang terang

 

jalan ke sana

taman rahasia

 

                      baca, kemudian hapal setiap kata yang datang

                      atau kita terima sebagai pesan, sejarah, pelajaran

                      menuju waktu akan tiba. kita kaji sebelum membaca

                      atau ditulis di kitabkitab perjalanan

                      : rapuh maupun kukuh

 

mari kita kaji

setiap katakata

segala aji

jadilah taji!

 

Lampung, 2021-2022

 

KALA HUJAN

 

ada hujan

ada pula yang pulang

- akukah itu?

 

tanah basah

anakanak menari

di dalam hujan

- kaukah yang riang?

 

basah rumputan

taman bercahaya

- siapa yang sepi?

 

jika ini hujan

tanda ketibaan

lalu siapa yang pulang

tubuh basah telanjang?

 

- akulah itu!

 

INI HARI AHAD

 

ini hari ahad, kau siap

kutemani? tunggu

sebelum hujan kujemput

 

      (baiknya kepalamu tutup

       agar rambutmu tak kuyup

       jika huja nanti)

 

di tempat biasa, sambil kaunikmati

es krim kesukaanmu; tunggu aku

jika kau lebih dulu. aku pun akan

memesan yang sama sekira aku

sampai di situ

 

sambil kita bayangkan dua es krim

keluar masuk mulut. bagai lidah

ular kita jilati. "bukankah menunggu

itu menyenangkan?" godamu

 

yang ditunggu...

 

Lampung, 2022

 

BIODATA

Isbedy Stiawan ZS, Ia menulis puisi, cerpen, dan esai juga karya jurnalistik. Dipublikasikan di berbagai media massa terbitan Jakarta dan daerah, seperti Kompas, Republika, Jawa Pos, Suara Merdeka, Pikiran Rakyat, Lampung Post, Media Indonesia, Tanjungpinang Pos, dan lain-lain.

Buku puisinya, Kini Aku Sudah Jadi Batu! masuk 5 besar Badan Pengembangan Bahasa Kemendikbud RI (2020), Tausiyah Ibu masuk 25 nomine Sayembara Buku Puisi 2020 Yayasan Hari Puisi Indonesia, dan Belok Kiri Jalan Terus ke Kota Tua dinobatkan sebagai 5 besar buku puisi pilihan Tempo (2020).

Buku-buku puisi Isbedy lainnya, ialah Menampar Angin, Aku Tandai Tahilalatmu, Kota Cahaya, Menuju Kota Lama (memenangi Buku Puisi Pilihan Hari Puisi Indonesia, tahun 2014): Di Alunalun Itu Ada Kalian, Kupukupu, dan Pelangi, dan Kau Kekasih Aku Kelasi (Siger Publisher, 2021), Masih Ada Jalan Lain Menuju Rumahmu (Siger Publisher, 2021), Tersebutlah Kisah Perempuan yang Menyingkap Langit (Teras Budaya, 2021), Buku Tipis untuk Kematian (basabasi, 2021), Mendaur Mimpi Puisi yang Hilang (Siger Publisher, 2022) dan Nuwo Badik, dari Percakapan dan Perjalanan (Siger Publisher, 2022).             

Kemudian sejumlah buku cerpennya, yakni Perempuan Sunyi, Dawai Kembali Berdenting, Seandainya Kau Jadi Ikan, Perempuan di Rumah Panggung, Kau Mau Mengajakku ke Mana Malam ini? (Basabasi, 2018), dan Aku Betina Kau Perempuan (basabasi, 2020), Malaikat Turun di Malam Ramadan (Siger Publisher, 2021).

Isbedy pernah sebulan di Belanda pada 2015 yang melahirkan kumpulan puisi November Musim Dingin, dan sejumlah negara di ASEAN baik membaca puisi maupun sebagai pembicara. Beberapa kali juara lomba cipta puisi dan cerpen.

Proses kreatif Isbedy Stiawan ZS menjadi tesis Pascasarjana Fitri Angraini di FKIP Universitas Lampung (Unila) kemudian terbit sebagai buku bertajuk "Dunia Kreatif Isbedy Stiawan ZS (editor Maman S. Majayana, Penerbit AUARA  Publisher).

Post a Comment

Previous Post Next Post